SEKILAS INFO – Banjir lahar dingin menghantam beberapa daerah di kaki Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam serta Tanah Datar, Sumatera Barat pada Jumat sore( 5/ 4/ 2024).
Bencana ini meninggalkan trauma untuk masyarakat setempat. Seseorang masyarakat yang terdampak di Bukik Batabuah, Dewi pernah terseret material banjir yang bercampur lumpur serta kayu- kayu.
” Di mari belum sempat terdapat peristiwa semacam ini, aku khawatir sekali,” katanya, Jumat( 5/ 4/ 2024).
Korban yang lain, Masyarakat Bukik Batabuah Linda berkata rumahnya hanyut oleh banjir yang menyerang hampung tamannya itu.
Saat ini yang tersisa cuma pakaian di tubuh serta dia bersama keluarga wajib mengungsi. Dia tidak dapat menyelamatkan harta barang serta pesan berharga sebab peristiwa yang begitu kilat.
” Kilat sekali kejadiannya serta airnya besar, aku bersama 3 anak lari menyelamatkan diri berlindung di balik pepohonan,” ucapnya.
Informasi Tubuh Penanggulangan Bencana Wilayah( BPBD) Sumbar, wilayah terdampak ialah Kabupaten Agam, di Bukik Batabuah, paling tidak dekat 69 rumah masyarakat terdampak dengan 78 KK serta 261 jiwa. Masyarakat di posisi ini mengungsi di SD 02 Kubang Duo sebanyak 7 KK ataupun 31 jiwa. Beberapa akses jalur pula tertutup.
Di Kecamatan Canduang, menyebabkan putusnya jalur pertanian dari Jorong Labuang, setelah itu satu mobil terjebak material di Nagari Canduang Koto Laweh.
Kemudian di Kecamatan Sungai Pua Agam, banjir menimpa ases jalur di Nagari Sungai Pua. 3 unit perlengkapan berat diturunkan ke posisi buat pembersihan material.
Kabid Kedaruratan serta Logistik BPBD Sumbar, Fajar Sukma berkata banjir lahar dingin pula menyerang Kabupaten Tanah Datar.
” Bencana ini dipicu oleh terbentuknya hujan dengan keseriusan besar di sekitaran puncak Gunung Marapi,” katanya, Sabtu( 6/ 4/ 2024).
Di Tanah Datar bencana ini berakibat di Nagari Aia Angek Kecamatan X Koto, menyebabkan terganggunya akses jalur Negeri Bukittinggi- Padang, tetapi dikala ini akses kemudian lintas kembali sudah kembali wajar.
Setelah itu kehancuran pada tanggul serta tubuh jalur terjalin di Nagari Aia Angek Kecamatan X Koto, Nagari Sabu Kecamatan Batipuh, Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan, Nagari 5 Kalangan Kecamatan 5 Kalangan, Nagari sungai tarab.
Berikutnya longsor yang mengusik jalur nagari tepatnya di Jorong Lurah Ampang serta Talang Dasun, Nagari Penderita Laweh, dan mengganggu irigasi serta pertanian di aliran Batang Lona 5 Kalangan.
Fajar menyebut, tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Sedangkan masyarakat yang mengungsi masih bertahan di pengungsian sebab rumahnya rusak.
” Buat bahan santapan serta kebutuhan 4 hari ke depan memadai di pengungsian, jika kurang nanti hendak dipasok BPBD Agam,” jelasnya.
Rangkaian erupsi Gunung Marapi terjalin berulang kali semenjak 3 Desember 2023 sampai dikala ini. Rangkaian erupsi tersebut sudah menciptakan deposit material letusan berdimensi abu, lapili, sampai batu/ bom vulkanik di wilayah puncak serta lereng Gunung Marapi.
Kepala Tubuh Geologi Departemen ESDM, Muhammad Wafid dalam penjelasan tertulisnya, mengantarkan pada dikala turun hujan, air hendak mengisi aliran sungai serta bercampur dengan endapan material vulkanik tersebut, menciptakan lahar yang hendak mengalir ke wilayah dengan elevasi yang lebih rendah.
” Paling utama menjajaki aliran sungai- sungai yang berhulu langsung di puncak Gunung Marapi,” ucapnya, dilansir pada Jumat( 6/ 4/ 2024).
Bersumber pada rekaman seismograf di Pos PGA. Marapi, Bukittinggi, pada hari Jumat bertepatan pada 5 April 2024 dari dekat jam 14. 00- 15. 30 Wib terekam getaran/ tremor yang berasal dari hujan rimbun yang turun di dekat puncak Gunung Marapi.
Sampai dikala ini tingkatan kegiatan Gram. Marapi masih senantiasa pada Tingkat III( Siaga) dengan saran awal, Warga di dekat Marapi, pendaki, wisatawan, serta turis supaya tidak merambah serta tidak melaksanakan aktivitas di dalam daerah radius 4, 5 km dari pusat erupsi( kawah verbeek).
Setelah itu yang kedua Warga yang tinggal di dekat lembah, aliran serta bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi supaya senantiasa mewaspadai kemampuan ataupun ancaman bahaya lahar yang bisa terjalin paling utama di dikala masa hujan.
Ketiga, bila terjalin hujan abu hingga warga diimbau buat memakai masker penutup hidung serta mulut buat menjauhi kendala saluran respirasi( ISPA), dan peralatan lain buat melindungi mata serta kulit.
Kemudian yang keempat, segala pihak supaya melindungi kondusifitas atmosfer di warga, tidakmenyebarkan narasi bohong, serta tidak terpancing isu- isu yang tidak jelas sumbernya. Warga dimohon senantiasa menjajaki arahan dari Pemerintah Wilayah.
Saran kelima, Pemerintah Wilayah Kota Bukit Besar, Padang Panjang, Kabupaten TanahDatar, serta Kabupaten Agam dimohon berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung ataupun dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi buat memperoleh data langsung.