SEKILAS INFO – Hingga hari ini, perang masih berkecamuk. Sedari dahulu, upaya buat menghentikan perang terus dicoba. Fisikawan peraih Hadiah Nobel, Albert Einstein, merupakan salah satu yang menolak perang melalui manifesto anti- pengembangan senjata nuklir ataupun yang diketahui dengan Russell- Einstein Manifesto.Dilansir detikcom dari novel biografi laris Einstein karya Walter Isaacson, si fisikawan sempat memiliki kedudukan secara tidak langsung dengan proyek Manhattan pimpinan Oppenheimer. Proyek ini ialah proyek pembuatan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima serta Nagasaki, Jepang, pada Agustus 1945.
Walaupun tidak ikut serta secara langsung, Einstein sangat menyesali terbentuknya salah satu kejadian perang ini. Perihal ini lumayan menohok lantaran Einstein diketahui selaku seseorang pasifis, orang yang sangat menyayangi perdamaian.
Di tengah penyesalan itu, Einstein menemukan tawaran dari filsuf sekalian penulis peraih Nobel Sastra, Bertrand Russel. Dilansir detikcom dari novel Einstein A To Z karya Karen C Fox, pesan tawaran itu ditulis pada 11 Februari 1955.
” Sama semacam seluruh orang yang berpikir, aku sangat kecewa dengan perlombaan persenjataan dalam senjata nuklir… Aku pikir para ilmuwan terkemuka wajib melaksanakan suatu yang dramatis buat mewujudkannya,”
Pesan itu hingga kepada Einstein. Einstein membacanya dengan seksama serta merasa bahagia dengan tawaran ini. Pada 11 April 1955, Einstein membalas pesan Russel. Dia sepakat meneken manifesto menolak pengembangan senjata nuklir ini.
” Aku dengan bahagia hati bersedia menandatangani statment luar biasa Kamu. Aku pula sepakat dengan orang- orang opsi Kamu yang hendak menandatangani statment ini,” kata Einstein.
Buat dikenal, manifesto ini terbuat Einstein serta Russell pas sehabis Amerika Serikat serta Uni Soviet meningkatkan bom hidrogen, yang kekuatan ledakannya ratusan kiloton lebih besar daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima serta Nagasaki. Kedua negeri adidaya tersebut silih berlomba- lomba buat meningkatkan senjata nuklir. Manifesto ini pula diperuntukkan buat meredam atmosfer perang dingin pada kala itu.
Sehabis menyetujui manifesto tersebut, tepatnya pada 18 April 1955, si raksasa fisika wafat dunia. Einstein wafat sebab pembuluh darah di dekat jantungnya rusak. Manifesto penolakan terhadap pengembangan nuklir tersebut jadi statment politik terakhir Einstein.
Manifesto itu setelah itu baru dirilis pada 9 Juli 1955 di London sebagian bulan sehabis kematian Einstein. Manifesto ini jadi fakta kalau Einstein– di saat- saat terakhirnya– tetap berupaya buat menghasilkan dunia yang damai di tengah kecamuk perang.